ABSTRAK
Metode Pembelajaran
pada ABK merupakan cara penyampaian materi yang dilakukan guru kepada kelas
Anak Berkebutuhan Khusus, dalam kajian ini menjelaskan bahwa metode
pembelajaran yang digunakan pada SDLB Putra Jaya kelas 5 dengan cara Metode
Komunikasi, Task analisis, Direct Introduction. Dalam penerapannya seorang guru
harus menyampaikan secara satu per satu kepada setiap siswa karena dalam kelas
tersebut terdapat beberapa siswa penyandang disabilitas yang berbeda, dan
terdapat fasilitas penunjang yaitu seorang guru harus menyampaikan secara satu
per satu kepada setiap siswa karena dalam kelas tersebut terdapat beberapa
siswa penyandang disabilitas yang berbeda. Proses pengambilan datanya berupa
observasi dan Indept Interview.
Kata Kunci : Metode Pembelajaran, ABK, SDLB
Latar Belakang
Mempunyai hak-hak yang sama dan layak merupakan keinginan oleh
setiap orang yang hidup didunia ini tak lain halnya dengan para ABK (Anak
Berkebutuhan Khusus) yang ada disekitar kita, terutama untuk mendapatkan
hak-hak yang sama dan layak pada dunia pendidikan, mendapatkan pendidikan yang
berkualitas tidak hanya diperuntukan oleh para mereka yang hidupnya normal
melainkan hak tersebut juga berhak diberikan oleh semua kalangan terutama pada
ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)
ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) sendiri merupakan anak-anak penerus
bangsa ini yang kurang beruntung/menyandang Dissabalitas, Anak Berkebutuhan
Khusus dahulu disebut sebagai Anak Luar Biasa, di definisikan sebagai anak yang memerlukan pendidikan dan
layanan khusus untuk mengembangkan potensi kemanusiaan mereka secara sempurna, anak luar biasa di sebut
sebagai anak berkebutuhan khusus, karena dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, anak ini membutuhkan bantuan layanan pendidikan, layanan sosial,
layanan bimbingan dan konseling, dan berbagai jenis layanan lainnya yang
bersifat khusus.
Metode
pembelajaran pada Anak Berkebutuhan Khusus tentunya berbeda dengan metode
pembelajaran yang disampaikan guru kepada setiap siswa yang normal, hal ini
menjadi pokok permasalahan yang di angkat dalam Study Kasus ini, karena
pentingnya penerapan metode pembelajaran yang sesuai pada Anak Berkebutuhan
Khusus, akan menunjang karir prestasi dalam belajar, sebaliknya ketika metode
pembelajaran tersebut tidak tepat sasaran maka akan timbul tidak berkembangnya
peserta didik terutama pada Anaka Berkebutuhan Khusus.
Dalam
pembahasan study kasus ini akan membahas tentang pembelajaran pada anak ABK
(Anak Berkebutuhan khusus) dengan judul “Metode Pengajaran pada Anak ABK (Anak
Berkebutuhan Khusus) kelas 5 di SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa) Putra Jaya
Malang.
Study
Kasus ini dilaksanakan di SDLB Putra Jaya yang di khususkan pada kelas 5 (lima),
hal ini dikarenakan Sekolah tersebut mempunya siswa yang bermacam-macam
penyandang Disabilitas yang berbeda dari beberapa lembaga pendidika yang ada di
Indonesia ini, dan pada kelas 5 (lima) sendiri mempunyai beberapa siswa
penyandang disabilitas yang berbeda-beda. (Observasi 1), biasanya Sekolah Luar
Biasa terdiri dari beberapa golongan/model layanan seperti Model SLB A : Untuk
anak Tuna Netra, SLB B : Untuk anak Tuna Rungu, SLB C : Untuk anak Tuna
Grahita, SLB D : Untuk Anak Tuna Daksa, SLB E : Untuk anak Tuna Laras.
|
Dari
beberapa pernyataan yang telah dipaparkan tersebut timbul beberapa pertanyaan
yang perlu di bahas diantaranya ialah :
1.
metode apa yang apa yang digunakan dalam
proses belajar di kelas ?
2.
Bagaimana proses dalam penerapan
metode pembelajaran?
3.
Apa fasilitas penunjang
pembelajaran dalam kelas?
Selain itu
Study Kasus ini mempunyai tujuan yaitu :
1.
Mengetahui Metode yang digunakan
dalam proses belajar di kelas
2.
Mengetahu proses dalam penerapan
Metode Pembelajaran.
3.
Mengetahu fasilitas penunjang dalam
pembelajaran di kelas.
Metode Pengambilan Data
Dalam proses
pengambilan data study Kasus ini menggunakan metode Indept Interview
yaitu mewawancarai pihak yang terlibat atau nara sumber secara mendalam, selain
itu juga menggunakan Metode Observasi atau pengamatan terhadap objek study
kasus yang dilaksanakan selama 2 (dua hari) pada tanggal 6-7 Desember 2013.
Pembahasan
Metode
Pembelajaran menurut Sudjana (1989: 30) yang termasuk dalam komponen
pembelajaran adalah “ tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian “Metode
mengajar yang digunakan guru hampir tidak ada yang sisa-sia, karena metode
tersebut mendatangkan hasil dalam waktu dekat atau dalam waktu yang relatif
lama. Hasil yang dirasakan dalam waktu dekat dikatakan sebagai dampak langsung
(Instructional effect) sedangkan hasil yang dirasakan dalam waktu yang relatif
lama disebut dampak pengiring (nurturant effect) biasanya bekenaan dengan sikap
dan nilai. Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah, “Metode
pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan
siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Menurut M.Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah
cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi
proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.
Metode pembelajaran sangatlah penting
dalam dunia pendidikan anak, begitupun juga pada Sekolah Dasar Luar Biasa,
Metode Pembelajaran sendiri dalam pendidikan Sekolah Luar Biasa terdiri dari
berbagai Metode diantaranya :
a. Communication
Siswa tidak lepas berkomunikasi
antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru.
b. Task
Analisis
Mendeskripsikan tugas-tugas yang
harus dilakukan kedalam indikator-indikator kompetensi
. Direct
Instruction
Pengajaran yang menggunakan
pendekatan selangkah-selangkah yang terstruktur dengan cermat, dalam intruktur
atau perintah. Metode pembelajaran ini memberikan pengalaman belajar yang
positif dengan demikian dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi untuk
berprestasi.
d. Prompt
Setiap bantuan yang diberikan pada
anak untuk menghasilkan respon yang benar, dan memberikan anak informasi
tambahan atau bantuan untuk menjelaskan instruksi, adapaun jenisnya yaitu :
1.
Verbal
promp
2.
Modeling
3.
Gestural
prompts
4.
Psycal
promp
5.
Peer
tutorial
6.
Cooperative
Learning.
Dari beberapa pemaparan kajian teoritis
diatas, metode pembelajaran sangatlah berguna untuk menunjang proses
pembelajaran dalam kelas, kemudian dalam jenis-jenis metode pembelajaran yang
telah dipaparkan terdapat beberapa
metode yang digunakan dalam proses pembelajaran kelas 5 (lima) yang terdiri
dari 5 siswa di SDLB Putra Jaya Malang, dari hasil wawancara dengan wali kelas
dan observasi di lapangan tepatnya di kelas 5 (Lima) SDLB Putra Jaya Malang,
metode yang sering digunakan adalah Metode Komunikasi, Task analisis, Direct
Introduction.
Penggunaan
metode-metode tersebut dirasa efektif karena bisa menjangkau siswa dari
beberapa metode supaya dalam proses pembelajarannya dapat diterima siswa dengan
baik. Dalam contoh penerapannya metode komunikasi ialah guru selalu berperan
aktif dalam mengajak siswanya berkomunikasi, task analisis ialah seorang guru
memberi tugas-tugas kepada siswa kemudian siswa mempraktekannya seperti bina
diri.
Untuk penerapan metode-metode tersebut seorang guru harus
sepandai mungkin untuk menerapkan pada siswa-siswanya, apalagi pada kelas 5
(lima) tersebut terdapat beberapa siswa yang menyandang disabilitas yang
berbeda, yaitu tuna rungu 3 (tiga), tuna grahita 1
(satu), down syndrome 1 (satu), hal tersebut tentunya menjadi persoalan
tersendiri dalam penyampaian materi kepada siswa, tetapi dari penjelasan Wali
Kelas yaitu Ibu Astuti, untuk penyampaian materi seorang guru harus menjelaskan
satu per satu pada siswa dengan bergantian, hal tersebut dilakukan karena dalam
satu kelas khususnya kelas 5 (lima) terdapat beberapa siswa penyandang
disabilitas yang berbeda, jadi penyampaiannya harus satu per satu setiap anak,
seperti tuna grahita yang mempunyai karakteristik sebagai berikut (Halahan dan Kauffman,
1994) :
a. Saat duduk di dalam kelas, masih harus didampingi guru
b. Diajarkan membedakan stimulus suara dan visual
c. Kemampuan berbahasa perlu dikembangkan
d. Dibimbing bagaimana bina diri
e. Dibimbing bagaimana berinteraksi dengan teman sebaya dalam situasi
kelompok
Kemudian pada anak
tuna rungu yang juga mempunyai keterbatasan dalam berbicara, dan down syndrome
yang mempunyai ciri fisik yang berbeda karena kesalahan kromosom.
Dalam penunjang
proses belajar mengajar di SDLB Putra Jaya Malang khususnya pada kelas 5 (lima)
terdapat kelas yang kondusif, nyaman dan menarik, di dalam kelas tersebut
terdapat beberapa hiasan dinding yang berwarna-warni, beberapa almari, meja
kursi, papan tulis, laptop dan tidak lupa tenaga pengajar yang berkompeten.
Fasilitas penunjang
pembelajaran sendiri ialah menurut Mulyasa (2005)
lebih lanjut menerangkan bahwa “prasarana pendidikan adalah fasilitas yang
secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran,
seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah tetapi jika
dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengaja, komponen tersebut
merupakan sarana pendidikan”.
Dalam proses pembelajaran terkadang para siswa merasa jenuh, tetapi
pihak guru terutama wali kelas mengajak siswanya belajar menggunakan computer
yang didalamnya terdapat game-game menarik dan mendidik memanfaatkan fasilitas
sekolah yang ada. Selain itu untuk menunjang kekratifan siswa, setiap satu
minggu sekali diadakan kegiatan ekstra kulikuler seperti Pramuka, Drum Band,
Tari, dll.
Pihak dari SDLB
Putra Jaya juga memberikan laporan hasil belajar siswa-siswanya setiap 6 bulan
sekali atau setiap semester genap maupun ganjil, selain itu semua siswa setiap
tahunnya mendapat beasiswa secara merata dari instansi terkait.
Penutup
Metode pembelajaran pada ABK merupakan cara yang di gunakan guru untuk menyampaikan materi yang telah rancang untuk siswa yang mempunyai Kebutuhan Khusus atau penyandang disabilitas.
Dari pembahasan yang
telah dipaparkan, bahwasannya metode pembelajaran yang digunakan didalam kelas
5 (lima) SDLB Putra Jaya adalah Metode Komunikasi, Task analisis, Direct
Introduction.
Dalam penyampaiannya
seorang guru harus menyampaikan secara satu per satu kepada setiap siswa karena
dalam kelas tersebut terdapat beberapa siswa penyandang disabilitas yang
berbeda.
Terdapat beberapa
fasilitas penunjang pembelajaran pada siswa kelas 5 (lima) SDLB Putra Jaya
diantaranya almari, meja kursi, papan tulis, laptop dan tidak lupa tenaga
pengajar yang berkompeten.
DAFTAR PUSTAKA
Ikad.
2013. Makalah ABK (Anak Berkebutahan
Khusus). Di unduh melalui : http: //ikad _49009 .wordpress.com /2013/05/29/makalah-abk-anak-berkebutuhan-khusus/
Ghozali,
Umar. 2013. Makalah Anak Berkebutuhan Khusus. Di unduh melalui : http:/ /ghozaliu.blogspot.com/2013/01/makalah-anak-berkebutuhan-khusus-abk.html
Wulandari. Desi. 2012. Defini Metode Pembelajaran Menurut Para Ahli..
Di unduh melalui : http://mtk2012unindra.blogspot.com/2012/10/definisi-metode-pembelajaran-menurut.html
S. nayyanrise. Metode Pengajaran ABK. 2012. Di unduh melalui : http://nayyanrises. wordpress.com/materiku-2/paper/137-2/
Rahayu. Esthi.2010. Perilaku Adaptif Tuna Grahita Dewasa Ditinjau Dari Klasifikasi
TunaGrahita. Semarang. Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata.
Mulyasa. 2005.Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta. Depdiknas
sumber gambar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
blog ini semoga bisa membantu semua pihak dari kalangan pendidikan maupun pengetahuan umum