Minggu, 16 Februari 2014

SOSIALISASI TESA (Telephon Sahabat Anak) Kelurahan Tlogo Mas


TESA (Telephon Sahabat Anak) merupakan program dari Pemerintah Kota Malang untuk mewujudkan kota Malang Ramah Anak, yang bekerja sama dengan seluruh Fakultas Psikologi se-Malang Raya, untuk bagian Kecamatan Lowokwaru diisi oleh Volunter dari Mahasiswa Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Di bagian kelurahan Tlogomas terdapat 4 (empat) Volunter yang bertugas dan melakukan Sosialisasi pada tanggal 5 Februari 2014 yang dilaksanakan di aula Balai Kelurahan Tlogomas dan dihadiri oleh seluruh perwakilan RW, Pemuda Karang Taruna, Ibu PKK dan beberapa perangkat desa setempat.
Tujuan diadakannya Sosialisasi ini adalah menyampaikan kepada masyarakat bahwasannya Pemerintah Kota Malang mempunyai program TESA (Telephon Sahabat Anak) yang di tujukan kepada anak-anak yang mengalami KDRT, dengan tekan 129 nantinya akan tersambung langsung oleh Psikolog yang berada pada Pemerintah Kota dengan 0 (nol) pulsa.
Selain itu kami juga mensosialisasikan beberapa program untuk menunjang keberhasilan TESA (Telephon Sahabat Anak), diantaranya ialah pembentukan kader WCC dan layanan konseling pada semua warga Tlogomas yang berpusat di kantor kelurahann pada jam kerja dan bosa melalui via sms.
Pada proses sosialisasi lebih ditekankan pada proses diskusi karena kami rasa dengan cara diskusi bisa menggali potensi seluruh warga Tlogomas, dalam proses diskusi ini semua peserta sangatlah antusias, hal ini terlihat ketika banyaknya masukan dan pertanyaan yang di utarakan oleh peserta sosialisasi yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
a.       Call center yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota masih ada kekurangan yaitu tidak adnya kode khusu pada nomor pengaduan 129, sehinggah tidak bias dijangkau oleh penduduk yang sedang berada diluar kota
b.      Tumbuh kembangnya budaya luar yang mempengaruhi budaya sendiri mulai banyaknya anak yang kurang mempunyai rasa empati terhadap lingkungannya karena banyaknya game online, selain itu banyaknya kekerasan seksual pada anak-anak sehingga yang biasanya pada masa SD/MI masih menggunakan celana pendek sedangkan sekarang sudah menggunakan celana panjang, hal ini dilakukana oleh instansi terkait untuk mengurangi kekerasan seksual pada anak.
c.       Banyaknya anak yang menjadi pengemis, saran dari para audiens diharapkan UU tentang pengemis dan anak bisa dijalankan dengan baik
d.      Belum terbentuknya WCC di lingkungan Kelurahan Tlogomas sehingga perlindungan terhadap korban KDRT masih belum maksimal sehingga perlu adanya pembentukan kader WCC
e.       Setelah terbentuknya WCC diharapkan ada pelatihan penanganan kasus dan konselinga sehingga para kader WCC tahu apa yang akan dilakukan di lapangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

blog ini semoga bisa membantu semua pihak dari kalangan pendidikan maupun pengetahuan umum

Search This Blog