Masjid Darul Muttaqin merupakan satu dari dua masjid yang berada di Dusun Aran-Aran, Desa Sumberejo, Kec. Poncokusumo, Kab. Malang. Selain masjid ini ada satu masjid lain yang bernama Masjid Baitul Hikmah. Dibanding masjid baitul Hikmah, Masjid Darul Muttaqin terbilang lebih tua umurnya, menurut masyarakat setempat masjid ini sudah ada sejak dekade 50-an.
Sebenarnya tanah tempat berdirinya Masjid
Darul Muttaqin ini merupakan tanah waqaf dari sebuah keluarga kaya di Dusun
Aran-Aran. Setelah mereka meninggal dunia jenazah mereka di kubur di sebelah
utara masjid sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya.
Untuk menuju lokasi masjid ini diharuskan
menempuh jalur Pasar Wajak –Desa Klakah – Desa Patok Picis – Dan Dusun
Aran-Aran, hal ini dikarenakan jalan tersebut merupakan jalan yang baik untuk
dilalui dibanding jalur yang melalui arah kecamatan Poncokusumo menuju Dusun
Jajang.
Dalam pengelolahannya masjid Darul
Mutaqin tergolong cukup baik, hal ini dapat dilihat dari bentuk bangunan masjid
yang sudah terlihat kokoh dan megah. Menurut pengakuan dari Bendahara Remaja
Masjid “Budi”, Masjid Darul Muttaqin memiliki lahan sawah yang sangat
banyak, bahkan karena terlalu banyaknya lahan maka terpaksa lahan harus di
sewakan kepada orang lain. Hal inilah yang menjadikan Masjid Darul Muttaqin
mempunyai uang kas yang tergolong banyak. Semnetara dalam pengembangan
keislaman Masjid Darul Muttaqin terbilang cukup baik, hal ini dibuktikan dengan
adanya TPQ yang bernama sama dengan masjidnya “ TPQ Darul Muttaqin” . TPQ Darul
Muttaqin memiliki santri sebanyak kurang lebih 65 Anak. Selain TPQ, Kegiatan
keislaman lain yang ada dalam Masjid Darul Muttaqin adalah Khotmil Qur’an Akbar
setiap Hari Jum’at Legi. Pada waktu itu pihak Ta’mir Masjid selaku
penyelenggara juga membuka bagi setiap jama’ah yang ingin mengirim fatihah
kepada kerabatnya yang telah meninggal, dengan menyumbang amal jariyah minimal
sebesar lima ratus rupiah. Dalam bulan Ramadhan, pihak Ta’mir Masjid juga tidak
lupa memeriahkan Ramadhan dengan kegiatan Islami, diantara kegiatan yang
dilaksanakan adalah Pengajian Harian setiap sebelum berpuka puasa oleh sesepuh
desa.
Walaupun demikian tiada gading yang
tak retak, Masjid Darul Muttaqin juga tak luput dari beberapa kekurangan,
diantaranya adalah Kurang adanya koordinasi dan komunikasi antara pihak Ta’mir
Masjid dengan pihak Remaja masjid. Sebagaimana diketahui bahwasahya hampir
mayoritas kepengurusan Ta’mir Masjid Darul Muttaqin dipegang oleh golongan Tua,
sebagian diantara mereka mempunyai pemikiran yang kolot. Sementara Kepengurusan
Remaja Masjid dipegang oleh golongan Remaja yang mayoritasnya mempunyai daya
pikir yang cukup terbuka. Hal inilah yang menjadikan pihak Ta’mir masjid kurang
bisa mengerti opsi-opsi dari Remaja Masjid yang memiliki daya pikir pembaharu,
sehingga hal ini menjadikan komunikasi antara Ta’mir Masjid dengan Remaja
masjid sedikit terhambat.
Tidak hanya itu, kekurangan dari Masjid
Darul Muttaqin yaitu adanya beberapa pengurus masjid baik itu Pengurus Ta’mir
Masjid maupun pengurus Remaja Masjid yang belum mengerti akan wilayah kerja
mereka. Sehingga banyak diantara program kerja yang di lakukan secara
serabutan. Hal ini terjadi dikarenakan adanya beberapa pengurus yang kurang
sadar akan tanggung jawab mereka sebagai seorang pengurus, sehingga mereka pun
melalaikan tanggung jawab mereka dengan alasan mempunyai kesibukan masing-masing. Namun demikian seiring adanya mahasiswa yang mengabdi pada tahun 2013 di masjid tersebut, kekurangan demi kekurangan mulai berkurang mesikipun tidak 100% dan untuk sampai sekarang ini masjid tersebut sudah mempunyai perpustakaan masjid sendiri.
sumber : KKM 65 (2013), Aran-aran, Poncokusumo Malang