Kamis, 19 Desember 2013

Metode Pengajaran pada Anak ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) kelas 5 di SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa) Putra Jaya Malang



ABSTRAK
          Metode Pembelajaran pada ABK merupakan cara penyampaian materi yang dilakukan guru kepada kelas Anak Berkebutuhan Khusus, dalam kajian ini menjelaskan bahwa metode pembelajaran yang digunakan pada SDLB Putra Jaya kelas 5 dengan cara Metode Komunikasi, Task analisis, Direct Introduction. Dalam penerapannya seorang guru harus menyampaikan secara satu per satu kepada setiap siswa karena dalam kelas tersebut terdapat beberapa siswa penyandang disabilitas yang berbeda, dan terdapat fasilitas penunjang yaitu seorang guru harus menyampaikan secara satu per satu kepada setiap siswa karena dalam kelas tersebut terdapat beberapa siswa penyandang disabilitas yang berbeda. Proses pengambilan datanya berupa observasi dan Indept Interview.
Kata Kunci : Metode Pembelajaran, ABK, SDLB





Latar Belakang
Mempunyai hak-hak yang sama dan layak merupakan keinginan oleh setiap orang yang hidup didunia ini tak lain halnya dengan para ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) yang ada disekitar kita, terutama untuk mendapatkan hak-hak yang sama dan layak pada dunia pendidikan, mendapatkan pendidikan yang berkualitas tidak hanya diperuntukan oleh para mereka yang hidupnya normal melainkan hak tersebut juga berhak diberikan oleh semua kalangan terutama pada ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)
ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) sendiri merupakan anak-anak penerus bangsa ini yang kurang beruntung/menyandang Dissabalitas, Anak Berkebutuhan Khusus dahulu disebut sebagai Anak Luar Biasa, di definisikan sebagai anak yang memerlukan pendidikan dan layanan khusus untuk mengembangkan potensi kemanusiaan mereka secara sempurna, anak luar biasa di sebut sebagai anak berkebutuhan khusus, karena dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, anak ini membutuhkan bantuan layanan pendidikan, layanan sosial, layanan bimbingan dan konseling, dan berbagai jenis layanan lainnya yang bersifat khusus.
Metode pembelajaran pada Anak Berkebutuhan Khusus tentunya berbeda dengan metode pembelajaran yang disampaikan guru kepada setiap siswa yang normal, hal ini menjadi pokok permasalahan yang di angkat dalam Study Kasus ini, karena pentingnya penerapan metode pembelajaran yang sesuai pada Anak Berkebutuhan Khusus, akan menunjang karir prestasi dalam belajar, sebaliknya ketika metode pembelajaran tersebut tidak tepat sasaran maka akan timbul tidak berkembangnya peserta didik terutama pada Anaka Berkebutuhan Khusus.
Dalam pembahasan study kasus ini akan membahas tentang pembelajaran pada anak ABK (Anak Berkebutuhan khusus) dengan judul “Metode Pengajaran pada Anak ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) kelas 5 di SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa) Putra Jaya Malang.
Study Kasus ini dilaksanakan di SDLB Putra Jaya yang di khususkan pada kelas 5 (lima), hal ini dikarenakan Sekolah tersebut mempunya siswa yang bermacam-macam penyandang Disabilitas yang berbeda dari beberapa lembaga pendidika yang ada di Indonesia ini, dan pada kelas 5 (lima) sendiri mempunyai beberapa siswa penyandang disabilitas yang berbeda-beda. (Observasi 1), biasanya Sekolah Luar Biasa terdiri dari beberapa golongan/model layanan seperti Model SLB A : Untuk anak Tuna Netra, SLB B : Untuk anak Tuna Rungu, SLB C : Untuk anak Tuna Grahita, SLB D : Untuk Anak Tuna Daksa, SLB E : Untuk anak Tuna Laras.
Dari beberapa pernyataan yang telah dipaparkan tersebut timbul beberapa pertanyaan yang perlu di bahas diantaranya ialah :
1.       metode apa yang apa yang digunakan dalam proses belajar di kelas ?
2.      Bagaimana proses dalam penerapan metode pembelajaran?
3.      Apa fasilitas penunjang pembelajaran  dalam kelas?
Selain itu Study Kasus ini mempunyai tujuan yaitu :
1.      Mengetahui Metode yang digunakan dalam proses belajar di kelas
2.      Mengetahu proses dalam penerapan Metode Pembelajaran.
3.      Mengetahu fasilitas penunjang dalam pembelajaran di kelas.
                                                                                                                       





Metode Pengambilan Data
          Dalam proses pengambilan data study Kasus ini menggunakan metode Indept Interview yaitu mewawancarai pihak yang terlibat atau nara sumber secara mendalam, selain itu juga menggunakan Metode Observasi atau pengamatan terhadap objek study kasus yang dilaksanakan selama 2 (dua hari) pada tanggal 6-7 Desember 2013.
Pembahasan
                  Metode Pembelajaran menurut Sudjana (1989: 30) yang termasuk dalam komponen pembelajaran adalah “ tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian “Metode mengajar yang digunakan guru hampir tidak ada yang sisa-sia, karena metode tersebut mendatangkan hasil dalam waktu dekat atau dalam waktu yang relatif lama. Hasil yang dirasakan dalam waktu dekat dikatakan sebagai dampak langsung (Instructional effect) sedangkan hasil yang dirasakan dalam waktu yang relatif lama disebut dampak pengiring (nurturant effect) biasanya bekenaan dengan sikap dan nilai. Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah, “Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Menurut M.Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.
          Metode pembelajaran sangatlah penting dalam dunia pendidikan anak, begitupun juga pada Sekolah Dasar Luar Biasa, Metode Pembelajaran sendiri dalam pendidikan Sekolah Luar Biasa terdiri dari berbagai Metode diantaranya :
a.  Communication
            Siswa tidak lepas berkomunikasi antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru.
b. Task Analisis
            Mendeskripsikan tugas-tugas yang harus dilakukan kedalam indikator-indikator kompetensi




.  Direct Instruction
            Pengajaran yang menggunakan pendekatan selangkah-selangkah yang terstruktur dengan cermat, dalam intruktur atau perintah. Metode pembelajaran ini memberikan pengalaman belajar yang positif dengan demikian dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi untuk berprestasi.
d.  Prompt
Setiap bantuan yang diberikan pada anak untuk menghasilkan respon yang benar, dan memberikan anak informasi tambahan atau bantuan untuk menjelaskan instruksi, adapaun jenisnya yaitu :
1.      Verbal promp
2.      Modeling
3.      Gestural prompts
4.      Psycal promp
5.      Peer tutorial
6.      Cooperative Learning.
           Dari beberapa pemaparan kajian teoritis diatas, metode pembelajaran sangatlah berguna untuk menunjang proses pembelajaran dalam kelas, kemudian dalam jenis-jenis metode pembelajaran yang telah dipaparkan terdapat  beberapa metode yang digunakan dalam proses pembelajaran kelas 5 (lima) yang terdiri dari 5 siswa di SDLB Putra Jaya Malang, dari hasil wawancara dengan wali kelas dan observasi di lapangan tepatnya di kelas 5 (Lima) SDLB Putra Jaya Malang, metode yang sering digunakan adalah Metode Komunikasi, Task analisis, Direct Introduction.
          Penggunaan metode-metode tersebut dirasa efektif karena bisa menjangkau siswa dari beberapa metode supaya dalam proses pembelajarannya dapat diterima siswa dengan baik. Dalam contoh penerapannya metode komunikasi ialah guru selalu berperan aktif dalam mengajak siswanya berkomunikasi, task analisis ialah seorang guru memberi tugas-tugas kepada siswa kemudian siswa mempraktekannya seperti bina diri.
          Untuk penerapan metode-metode tersebut seorang guru harus sepandai mungkin untuk menerapkan pada siswa-siswanya, apalagi pada kelas 5 (lima) tersebut terdapat beberapa siswa yang menyandang disabilitas yang berbeda, yaitu tuna rungu 3 (tiga), tuna grahita 1 (satu), down syndrome 1 (satu), hal tersebut tentunya menjadi persoalan tersendiri dalam penyampaian materi kepada siswa, tetapi dari penjelasan Wali Kelas yaitu Ibu Astuti, untuk penyampaian materi seorang guru harus menjelaskan satu per satu pada siswa dengan bergantian, hal tersebut dilakukan karena dalam satu kelas khususnya kelas 5 (lima) terdapat beberapa siswa penyandang disabilitas yang berbeda, jadi penyampaiannya harus satu per satu setiap anak, seperti tuna grahita yang mempunyai karakteristik sebagai berikut (Halahan dan Kauffman, 1994)  :
a.  Saat duduk di dalam kelas, masih harus didampingi guru
b. Diajarkan membedakan stimulus suara dan visual
c.  Kemampuan berbahasa perlu dikembangkan
d. Dibimbing bagaimana bina diri
e.  Dibimbing bagaimana berinteraksi dengan teman sebaya dalam situasi kelompok
          Kemudian pada anak tuna rungu yang juga mempunyai keterbatasan dalam berbicara, dan down syndrome yang mempunyai ciri fisik yang berbeda karena kesalahan kromosom.
          Dalam penunjang proses belajar mengajar di SDLB Putra Jaya Malang khususnya pada kelas 5 (lima) terdapat kelas yang kondusif, nyaman dan menarik, di dalam kelas tersebut terdapat beberapa hiasan dinding yang berwarna-warni, beberapa almari, meja kursi, papan tulis, laptop dan tidak lupa tenaga pengajar yang berkompeten.
          Fasilitas penunjang pembelajaran sendiri ialah menurut Mulyasa (2005) lebih lanjut menerangkan bahwa “prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengaja, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan”.

        Dalam proses pembelajaran terkadang para siswa merasa jenuh, tetapi pihak guru terutama wali kelas mengajak siswanya belajar menggunakan computer yang didalamnya terdapat game-game menarik dan mendidik memanfaatkan fasilitas sekolah yang ada. Selain itu untuk menunjang kekratifan siswa, setiap satu minggu sekali diadakan kegiatan ekstra kulikuler seperti Pramuka, Drum Band, Tari, dll.
         Pihak dari SDLB Putra Jaya juga memberikan laporan hasil belajar siswa-siswanya setiap 6 bulan sekali atau setiap semester genap maupun ganjil, selain itu semua siswa setiap tahunnya mendapat beasiswa secara merata dari instansi terkait.
 
Penutup

          Metode pembelajaran pada ABK merupakan cara yang di gunakan guru untuk menyampaikan materi yang telah rancang untuk siswa yang mempunyai Kebutuhan Khusus atau penyandang disabilitas.
          Dari pembahasan yang telah dipaparkan, bahwasannya metode pembelajaran yang digunakan didalam kelas 5 (lima) SDLB Putra Jaya adalah Metode Komunikasi, Task analisis, Direct Introduction.
          Dalam penyampaiannya seorang guru harus menyampaikan secara satu per satu kepada setiap siswa karena dalam kelas tersebut terdapat beberapa siswa penyandang disabilitas yang berbeda.
          Terdapat beberapa fasilitas penunjang pembelajaran pada siswa kelas 5 (lima) SDLB Putra Jaya diantaranya almari, meja kursi, papan tulis, laptop dan tidak lupa tenaga pengajar yang berkompeten.












DAFTAR PUSTAKA
Ikad. 2013.  Makalah ABK (Anak Berkebutahan Khusus). Di unduh melalui : http: //ikad _49009 .wordpress.com /2013/05/29/makalah-abk-anak-berkebutuhan-khusus/
Ghozali, Umar. 2013. Makalah Anak Berkebutuhan Khusus. Di unduh melalui : http:/ /ghozaliu.blogspot.com/2013/01/makalah-anak-berkebutuhan-khusus-abk.html
Wulandari. Desi. 2012. Defini Metode Pembelajaran Menurut Para Ahli.. Di unduh melalui : http://mtk2012unindra.blogspot.com/2012/10/definisi-metode-pembelajaran-menurut.html
S. nayyanrise. Metode Pengajaran ABK. 2012. Di unduh melalui : http://nayyanrises. wordpress.com/materiku-2/paper/137-2/
Rahayu. Esthi.2010. Perilaku Adaptif  Tuna Grahita Dewasa Ditinjau Dari Klasifikasi TunaGrahita. Semarang. Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata.
Mulyasa. 2005.Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta. Depdiknas 

sumber gambar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

blog ini semoga bisa membantu semua pihak dari kalangan pendidikan maupun pengetahuan umum

Search This Blog