Jumat, 21 Desember 2012

Pengaruh Agresi


Pembahasan tentang 3 (tiga) jurnal yang berkaitan tentang Agresi seseorang, jurnal pertama tentang Saliva Testosteron dan Self, Agresi dan Proposional Kepribadian Karakteristik pada Pria dan Wanita, juranal kedua tentang Human Agresi, dan yang ketiga yaitu tentang Frustasi Agresi.
A.    Saliva Testosteron dan Self, Agresi dan Proposional Kepribadian Karakteristik pada Pria dan Wanita.
Dalam juranal tersebut menjelaskan bahwa peneliti membahas pengaruh hormone testosterone pada lelaki dan perempuan. Seorang lelaki lebih agresif dari pada seorang wanita pada setiap umur karena lelaki lebih banyak memiliki testosterone dari pada wanita, hal ini juga dipengaruhi oleh siklus menstruasi, naiknya testosterone plasma terjadi dipertengahan siklus ovulasi pada perempuan, lelaki dinilai lebih tinggi skala agresinya dari pada perempuan, ketika seorang mempunyai atau mendapatkan testosterone meningkat maka tingkat agresipun juga bertambah. Berarti testosterone sangat berpengaruh terhadap peningkatan agresi seseorang.
B.     Human Agresi
Dalam jurnal ini Agresi adalah perilaku yang diarahkan individu lain yang dilakukan untuk mnyakiti atau membuat kerusakan.
Maksud untuk menyebabkan kerusakan, selain itu juga membuat korban agresi menjadi tahu kalau ada perilaku yang membahayakn korban , dan target di tuntut untuk menghindar segera. Meskipun demikian kerusakan belum tentu agresif.
Kekerasan merupakan agresi yang memiliki bahaya, setiap kekerasan merupakan Agresi, tetapi banyak juga kasus agresi tidak kekerasan, dalam jurnal dicontohkan seorang anak mendorong sepeda temannya yang lain merupakan Agresi tetapi hal tersebut tidak dikatakan sebagai kekerasan.
Bentuk agresi dalam jurnal ini terdapat 2 (dua) factor yaitu instrumental dan Hostil. Instrumental yaitu  agresi yang mempunyai tujuan lain sedangkan hosil yaitu agresi yang jelas dan langsung. Dalam jurnal ini juga terdapat teori Agresi yaitu teori Kognitif Neoassociation, teori Belajar Bandura, teori Script, Teori Eksitasi Transfer, dan teori interaksi social. Factor situasi seperti ciri-ciri kepribadian, sikap dan kecenderungan genetic. Factor orang stabil adalah mereka yang menampilkan konsistensi sepanjang waktu, diseluruh situasi. Dalam teori ini kepribadian adalah jumlah dari struktur pengetahuan seseorang, pengetahuan struktur juga mempengaruhi situasi seseorang  selektif akan mencari dan terhadap situasi yang dihadapi, hal ini bersama dengan factor kesepian individu untuk melakukan agresi. Dalam penelitian terdapat asumsi tradisional bahwa kemarahan menyebabkan agresi

C.     Hipotesis Frustrasi dan Agresi
Dalam jurnal ke-3 (tiga) ini membahas hubungan  frustasi dan agresi, frustasi dalam jurnal ini frustasi dapat membuat kecenderungan  agresi bahkan ketika tidak sewenang-wenang pada subyek pribadi, dan frustasipun bisa menghasilkan kecenderungan agresif. Frustasi selalu mengarah untuk membuka serangan pada target yang tersedia, bahkan ketika gangguan dengan pencapaian tujuan memenuhi spesifikasi yang terbilang oleh Dolland. Argument dalam artikel ini adalah adanya bukti yang konsisten  dengan hipotesis frustasi dan agresi klasik, pertama disampaikan oleh Dollard :
a.     Bagian dari formulasi berurusan dengan reaksi frustasi
b.   Tindakan-tindakan yang terutama bermusuhan (emosionala atau ekspretif) agresi ketimbang agresi instrumental
Kedua, mengakui bahwa frustasi melibatkan nonattainment tersebut, suatu kepuasan yang diharapkan daripada kekurangan belaka.

            Dari beberapa jurnal diatas dapat diambil benang merahnya yaitu agresi merupakan suatu tindakan kekerasan yang akan membuat kerusakan atau kerugian orang lain, dalam hal ini banyak yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan agresi diantaranya factor biologis yaitu testosterone, testosterone pada lelaki lebih banyak dari pada perempuan hal ini sesuai dengan realita bahwasannya lelaki lebih agresif dari pada perempuan, ketika testosteron meningkat maka agresipun pada diri seseorang juga meningkat, factor lain yang mempengaruhi agresi yaitu frustasi, frustasi sendiri sebabnya yaitu ketidak sesuaian keinginan dengan apa yang didapatkannya sehingga orang tersebut mengalami frustasi, dan biasanya seseorang yang mengalami frustasi juga melakukan agresi dan frustasipun selalu membuka seseorang untuk mempunya motif melakukan agresi.
            Sebagaimana paparan factor yang mempengaruhi terjadinya agresi diatas terdapat pula bentuk agresi yaitu bentuk instrumental dan hostil. Instrumental yaitu seseorang melakukan agresi mempunyai tujuan lain terhadap agresinya tersebut, sedangkan hostil yaitu agresi yang bersifat langsung dalam melakukan agresinya.


sumber : jurnal Frustration-Aggression Hypothesis: Examination and Reformulation, HUMAN AGGRESSION, Salivary Testosterone and Self-Report Aggressive and Pro-Social Personality Characteristics in Men and Women 
hasil diskusi bersama : Nada shobah, Naila alfin najah, Halimatus sa'diyah, Mariatul Qibtiyah, siti aysiah, Sarah Fauziya, Miftikha Nur yaini, Khoirul ghani, Harmansyah, Fatikhul Huda, Wahyu Aris Cahyono.
tempat : gedung B, lantai 2, UIN MALIKI MALANG 
sumber gambar : http://lalayulia.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

blog ini semoga bisa membantu semua pihak dari kalangan pendidikan maupun pengetahuan umum

Search This Blog