Kamis, 17 Juli 2014

CONTOH PROGRAM BK



II.                LATAR BELAKANG
Masa depan seorang siswa sangatlah ditentukan oleh keadaan sekarang ini, seperti halnya kehidupan 10 (sepuluh) tahun yang akan datang ditentukan oleh masa sekarang ini, dan dalam kehidupan yang akan datang tentunya seorang siswa tidak jauh dengan yang namanya dunia berkarier.
Aryatmi Siswohardjono (1990:457) mengemukakan bimbingan karier adalah bimbingan yang mencakup kegiatan bimbingan kepada siswa atau orang dari memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap  karier.
Selain itu bimbingan pengembangan karir merupakan suatu proses bantuan kepada siswa tunarungu yang membutuhkan pengembangan karir sesuai dengan kebutuhannya, cara  memahami diri, memahami berbagai jenis karir, memilih menentukan karir yang sesuai dengan keadaan dirinya, tuntutan yang berkembang dan tantangan yang ada di lingkungan, serta merealisasikan pilihan karir dengan mengatasi permasalahan yang ditemukan. (Dudi,2012)

Ketika proses menjadi siswa atau dalam proses belajar di sekolah seorang siswa diharapkan mampu menetukan dan memilih karieri yang mana siswa minati, disini peran seorang Konselor sangatlah penting, karena dalam masa-masa ini siswa harus menentukan alur pendidikan yang sesuai dengan profesi yang di minati dan kemampuan yang dimiliki seorang siswa.
Kemandirian siswa disini sangatlah berperan, Kemandirian siswa dalam memilih karir dapat diartikan sebagai sikap psikologi siswa yang tumbuh pada masa perkembangan dimana dirinya mampu untuk memahami diri dan kemampuannya agar dapat memecahkan dan mengambil keputusan yang menyangkut pekerjaan, jabatan dan masa depan depannya terhadap karir yang menjadi pilihan yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, tanpa bergantung dari orang lain. (Yusron, 2012)

Yang sering terjadi ketika pendampingan tidak maksimal dalam membantu siswa menentukan alur pendidikan untuk mencapai Karir yang diinginkan ialah siswa selalu merasa bingung di akhir masa sekolah, seperti halnya para siswa pada salah satu SMA di Tulungagung, banyak siswa yang merasa kebingungan menentukan study yang diambil setelah lulus, meskipun dalam awal sekolah dulu pernah diadakan tes bakat dan minat namun demikian ketika tidak adanya follow up yang maksimal dari konselor, hasilnya pun siswa tetap kebingungan, terutama pada pada siswa kelas 3 SMA, sebelum UN (Ujian Nasional) biasanya di bingungkan dengan jalur masuk perguruan tinggi, seperti jalur undangan disini seorang siswa di bingungkan dengan pilihan jalur mana yang sesuai dengan kemampuan sisiwa sendiri, selain itu seorang siswa juga memerlukan dampingan  ketika siswa tersebut berkeinginan untuk mendaftar SNMPTN supaya seorang siswa mampu menentukan pilihan yang tepat.
Maka dari itu dalam makalah ini lebih terfokuskan pada program BK yang berkaitan dengan pengembangan Karier siswa.sebelum UN dan sesudah UN

III.             VISI DAN MISI

VISI
Memaksimalkan kemampuan diri yang berdasarkan oleh kemandirian dan berlandaskan Pancasila
MISI
a.       Menerapkan butir-butir Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
b.      Pendampingan dalam pengembangan IQ, EQ, SQ
c.       Membantu siswa dengan asas kekeluargaan
d.      Pengaktualisasian diri secara optimal






IV.             DESKRIPSI KEBUTUHAN
Pada bagian ini menjelaskan beberapa  kebutuhan untuk pendampingan siswa dalam menentukan  profesi setelah lulus Ujian Nasional, diantaranya ialah :
a.       Siswa dapat menganalisis kemampuan diri
b.      Siswa mempunyai problem solving yang bagus
c.       Siswa mempunyai informasi tentang setiap profesi yang diminatinya
d.      Siswa mendapat informasi tentang alur pendidikan yang sesuai dengan minat profesi
e.       Siswa mempunyai kesiapan mental dalam menghadapi sebelum dan sesudah UNAS



V.                TUJUAN
Adapun tujuan umum bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), barbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status social ekonomi) serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.
Selain itu bimbingan dan konseling adalah membantu pesrta didik dalam tugas perkembangannya agar peserta didik memiliki jiwa pancasila, memiliki sikap positif, dinamis terhadap perkembangan fisik dan psikisnya, memiliki sikap mandiri secara emosional dan sosial ekonomi, memiliki pola hubungan sosial yang baik di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat, memiliki prestasi belajar yang baik dan dapat merencanakan dan mengembangkan karirnya.

Dari beberapa penjelasan diatas  Tujuan dari Bimbingan Konseling pada pengembangan Karir ialah :
a.       Diharapkan siswa mampu menentukan karir yang di kehendaki sesuai dengan kemampuasn siswa
b.      Menentukan karir bukan menjadi hal yang menakutkan dan membingungkan bagi seorang siswa
c.       Siswa memahami betapa pentingnya sebuah karir untuk menentukan masa depan yang cerah.

VI.             KOMPONEN PROGRAM
  1. Terdapat empat komponen yaitu
  1. Pelayanan Dasar
Sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh Konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok  yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagi standart kompetensi kemandirian ) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya. (Rahman, 2008)
  1. Layanan Responsif
            Layanan Responsif pada dasarnya layanan intervensi yang berupa kegiatan menanggapi siswa-siswa yang mengalami krisis dan yang memerlukan bantuan khusus, serta pencegahan akan kemungkinan kesulitan dalam membuat pilihan. Di samping itu, layanan ini juga berupa menanggapi kepedulian dan kebutuhan siswa dalam jangka pendek yang terjadi dan dirasakan pada saat ini.
            Dalam layanan responsif ini, peranan Guru Bimbingan dan Konseling (Konselor) adalah memberikan layanan konseling individual/kelompok; berkonsultasi dengan guru, kepala sekolah, dan personil sekolah lainnya, serta orang tua siswa berkaitan dengan penangan siswa; dan mengkoordinasikan berbagai strategi intervensi kepada siswa; serta merujuk siswa ke ahli lain jika perlu. Adapun isi bimbingan yang dikemas ke dalam komponen layanan responsif ini adalah topik-topik selektif dan prioritas dari aspek-aspek tugas perkembangan yang tingkat ketercapaiannya masih jauh dari optimal atau yang masih sangat rendah.
3.      Perencanaan Individual
            Layanan Perencanaan Individual pada dasarnya merupakan layanan bantuan untuk semua siswa dalam membuat dan melaksanakan perencanaan pribadi, sosial, pendidikan/belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini adalah membantu siswa-siswa belajar memahami pertumbuhan dan perkembangannya, membuat perencanaan dan melaksanakannya untuk menuju tujuan perkembangan yang hendak dicapainya.
            Dalam layanan perencanaan individual ini, peranan konselor adalah memandu seluruh siswa dalam memahami, membuat perencanaan, dan melaksanakannya untuk mencapai tujuan perkembangan yang ditetapkannya, dalam forum kegiatan bimbingan kelompok atau klasikal.
4.      Dukungan Sistem
            Komponen program layanan ini memberikan bantuan kepada staf Bimbingan dan Konseling di dalam melaksanakan tiga komponen layanan di atas, dan kepada personil sekolah lainnya memberikan bantuan di dalam melaksanakan program-program pendidikan lainnya di sekolah.
            Terhadap layanan bimbingan dan konseling, dukungan yang perlu diberikan ditujukan kepada: pengembangan program bimbingan dan konseling termasuk pengelolaan anggaran, bahan-bahan, dan fasilitas; pengembangan staf; pemafaatan sumber daya masyarakat; dan pengembangan dan/atau penataan kebijakan, prosedur, dan petunjuk tertulis.
            Terhadap program-program pendidikan lainnya, dukungan yang perlu diberikan ditujukan kepada: perencanan perbaikan sekolah, penetapan pengelolaan tempat, kegiatan administratif yang berhubungan dengan bimbingan, kerjasama dengan program-program pendidikan vokasional dan pendidikan khusus. Dengan kata lain, dukungan sistem ini diarahkan kepada upaya penataan sistem manajemen untuk meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan konseling.


B.     KOMPONEN PROGRAM
No
KOMPONEN PROGRAM
BENTUK LAYANAN/KEGIATAN
1.
Pelayanan Dasar
·         Latihan soal SBMPTN
·         Small group discussion
·         Game edukatif
2.
Layanan Responsif
·         Kunjungan rumah
3.
Perencanaan Individual
·         Individual appraisa
·         Individual advisemen
·         Follow up
4.
Dukungan Sistem
·         Bazar kampus
·         Kolaborasi dengan wali kelas


VII.           RENCANA OPERASIONAL/ACTION PLAN

A.     ACTION PLAN
No
Komponen Program
Layanan/Kegiatan
Waktu
Indikator Capaian
1
Pelayanan Dasar
a.       Latihan soal SBMPTN (1)
90 menit/soal
-          Siswa mampu mempersiapkan diri dalam ujian SBMPTN
-          Siswa mempunyai gambaran ketika ujian SBMPTN
-          Siswa tidak gugup lagi ketika melaksanakan ujian SBMPTN
b.      Small group discussion (2)
45 menit
-          Siswa mampu memecahkan masalah bersama dengan teman sebayanya
c.       Game edukatif (3)
30 menit
-          Siswa tidak mempunyai ketegangan dalam melaksanakan proses belajar mengajar dan bimbingan
-          Memacu semangat siswa dalam proses dampingan
2.
Layanan Responsif
Kunjungan rumah (4)
60 menit
-          Orang tua diharapkan mengetahui kondisi anaknya atau mengetahu masalah yang dihadapi oleh anak
-          Pendampingan dilakukan bersama orang tua
3.
Perencanaan Individual
  1. Individual appraisa (5)
30 menit
-          Siswa mampu mengetahui bakat dan minatnya sendiri untuk menentukan karir sesuai dengan keinginan dan kemampuan
b.      Individual advisemen (6)
30 menit
-          Siswa mampu mempertimbangkan positif dan negate atas pilihannya supaya tidak ada penyesalan diakhirnya.
  1. Follow up (7)
30 menit
-          Siswa bisa terfokus dengan permasalahan yang dihadapi agar segera terselesaikan
-          Siswa tidak lalai akan tanggung jawabnya
4.
Dukungan Sistem
a.       Bazar kampus (8)
1 hari
-          Siswa mendapatkan informasi tentang jalur pendidikan  yang diminati melalui jaringan alumni
  1. Kolaborasi dengan wali kelas (9)
Kondisional
-          Lebih intensif dalam  memberikan pengawasan


Keterangan :
1.      Latihan soal SBMPTN
Perlunya akan latihan soal, merupakan usah yang tepat untuk membiasakan siswa dalam mempersiapkan Ujian SBMPTN

2.      Small group discussion
Diskusi yang berupa permasalahan yang dihadapi siswa, dan terdiri dari minimal 2 siswa, serta tetap didampingi oleh konselor
3.      Game edukatif
Seorang siswa merasa jenuh ketika padatnya jam belajar membuat siswa tidak bisa mengikuti program yang sudah ditetapkan, maka dari itu penyampaian materi dan pendampingan dengan diselingi game merupakan cara untuk membuat anak lebih semangat dan ceria.
4.      Kunjungan rumah
Melihat fenomena sekarang ini, terdapat beberapa anak yang memerlukan dampingan yang intensif, dan tidak bisa hanya melakukan pendampingan di sekolah saja, maka dari itu kunjungan rumah untuk menyelaraskan dampingan  konselor dengan Orang tua.
5.      Individual appraisa
Individu diminta oleh konselor untuk menginterpretasi tentang bakat, minat, keterampilan, dan prestasi yang ada dalam dirinya sendiri.
6.      Individual advisemen
Konselor meminta individu yang bersangkutan untuk mempertimbangkan tentang pendidikan, karir, sosial dan pribadi. Dan, kemudian bagaimana individu tersebut untuk merealisasikan.
7.      Follow up
Bekerjasama dengan pihak guru yang lain menindaklanjuti dari data yang diperoleh untuk kemudian dievaluasi
8.      Bazar kampus
Merupakan kerjasama sekolah dengan forum alumni untuk memberikan informasi siswa tentang perguruan tinggi, yang kegiatannya berbentuk bazar.
9.      Kolaborasi dengan wali kelas
Peran wali kelas sangatlah penting bagi semua siswa, karena wali kelas sendiri merupakan guru terdekat dari tiap siswa, maka dari itu pendampingan sangatlah efektif dan efisien ketika bersama-sama dengan wali kelas.
B.     TIMELINE
No.
Jenis Kegiatan
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
                      D     Desember

Keterangan
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1.
Pelayanan Dasar



























a.       Latihan soal SBMPTN

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x


x

x


b.      Small group discussion
x



x



x



x



x




x





c.       Game edukatif
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
X





























2.
Layanan Responsif



























a.       Kunjungan rumah

























kondisional




























3.
Perencanaan Individual



























a.      Individual appraisa







x




















b.      Individual advisemen
























x





























4.
Dukungan Sistem



























a.       Bazar kampus




























b.      Kolaborasi dengan wali kelas

























kondisional


No.
Jenis Kegiatan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
JUNI

Keterangan
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1.
Pelayanan Dasar



























a.       Latihan soal SBMPTN

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x


x

x


b.      Small group discussion
x



x



x



x



x




x





c.       Game edukatif
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
X





























2.
Layanan Responsif



























Kunjungan rumah

























kondisional




























3.
Perencanaan Individual



























c.       Individual appraisa




























d.      Individual advisemen






















































4.
Dukungan Sistem



























d.      Bazar kampus






















x





e.       Kolaborasi dengan wali kelas

























kondisional



VIII.  PENGEMBANGAN SATUAN PELAYANAN
A.    Latihan soal SBMPTN
Kelas               : XII
Semester          : Ganjil
Hari                 : Kamis, 9 Juli 2014
Alokasi wakyu : 1x90 menit
Tempat            : ruang kelas XII
Layanan          : latihan soal SBMPTN
Fungsi             : melatih siswa untuk persiapan ujian
Tujuan             : 1. Siswa mampu mempersiapkan diri dalam ujian SBMPTN
2. Siswa mempunyai gambaran ketika ujian SBMPTN
3. Siswa tidak gugup lagi ketika melaksanakan ujian SBMPTN
          Materi                : Soal SBMPTN
          Uraian Kegiatan :
a.       Guru menciptakan suasana yang kondusif
b.      Guru menyampaikan topil tujuan
c.       Elaborasi
1.      Siswa antusias dalam kegiatan
2.      Melakukan Tanya jawab ketika ada yang tidak dimengerti
d.      Konfirmasi
Guru memberikan  arahan dan motivasi
e.       Kegiatan akhir
1.      Siswa mampu mengetahui kesalahannya sendiri
2.      Siswa memahami materi yang belum dimengerti
          Penilaian proses :
          Mengamati perhatian, respon dan aktifitas siswa saat kegiatan layanan berlangsung
          Penilaian Hasil :
          Melihat hasil pekerjaan siswa dari step demi step.
          Biaya                 : Rp. 5000 (lembar soal)

B.     Small group discussion
Kelas               : XII
Semester          : Ganjil
Hari                 : Kamis, 18 Juli 2014
Alokasi wakyu : 1x45 menit
Tempat            : ruang kelas XII
Layanan          : Small group discussion
Fungsi             : berdiskusi dengan sesama (interaksi)
Tujuan             : Siswa mampu memecahkan masalah bersama dengan teman sebayanya
Materi              : permasalhan dan analisis
          Uraian Kegiatan :
a.       Guru menciptakan suasana yang kondusif
b.      Guru menyampaikan topik tujuan
c.       Elaborasi
1.      Siswa antusias dalam kegiatan
2.      Melakukan Tanya jawab ketika ada yang tidak dimengerti
3.      Konfirmasi
                     Guru memberikan  arahan dan motivasi
4.      Kegiatan akhir
§  Siswa mampu mengetahui kesalahannya sendiri
§  Siswa memahami materi yang belum dimengerti
          Penilaian proses :
          Mengamati perhatian, respon dan aktifitas siswa saat kegiatan layanan berlangsung
          Penilaian Hasil :
          Melihat hasil pekerjaan siswa dan pemecahan masalahnya
          Biaya                 : Rp. 0


IX.             EVALUASI
            Evaluasi ini dapat pula diartikan sebagai proses pengumpulan informasi (data) untuk mengetahui efektivitas (keterlaksanaan dan ketercapaian) kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya mengambil keputusan. Pengertian lain dari evaluasi ini adalah suatu usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari perkembangan sikap dan perilaku, atau tugas-tugas perkembangan para siswa melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan.


Adapun fungsi evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah adalah:
  1. Memberikan umpan balik (feed back) kepada guru pembimbing konselor) untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling.
  2. Memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orang tua siswa tentang perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat ketercapaian tugas-tugas perkembangan siswa, agar secara bersinergi atau berkolaborasi meningkatkan kualitas implementasi program BK di sekolah.
Ada dua macam aspek kegiatan penilaian program kegiatan bimbingan, yaitu penilain proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana keefektivan layanan bimbingan dilihat dari prosesnya, sedangkan penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektivan layanan bimbingan dilihat dari hasilnya. Aspek yang dinilai baik proses maupun hasil antara lain:
  1. Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan;
  2. Keterlaksanaan program;
  3. Hambatan-hambatan yang dijumpai;
  4. Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar;
  5. Respon siswa, personil sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap layanan bimbingan;
  6. Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan, dan hasil belajar; dan keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan ataupun pada kehidupannya di masyarakat.
Dalam penyusununan evaluasi ini, penulis menggunakan table, sehingga mudah dipahami atau tidak dalam pelaksanaan program BK tersebut, dan dalam table tersebut di jelaskan bahwasannya ketika bertanda (T)  maka kegiatan tersebut sesuai dengan aspek tersebut, tetapi ketika bertanda  (X) maka program tersebut gagal, gambar table TERLAMPIR


DAFTAR PUSTAKA
Siswohardjono, Aryatmi. 1990. Perspektif Bimbingan Konseling dan Penerapanya di
       Berbagai Institusi. Semarang: Satya Wacana
Gunawan, Dudi. 2012. Model pengembangan Karier, jurnal penelitian pendidikan. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Mayarakat. Vol. 13 No.2

Yusron I, Ahmad. 2012. PENGARUH BIMBINGAN KARIER DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN SISIWA DALAM MEMILIH KARIR PADA KELAS XI JURUSAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 SEDAYU. Fakultas Tehnik Universitas Negeri Yogyakarta.

Rahman, Fathur.2008. Penyusunan BK di Sekolah. Universitas Yogyakarta.

Setyawati, Rina. 2012. Komponen-Komponen Program BK Perkembangan. Di unduh pada 16 Juni 2014, melalui : http://klinikbk.blogspot.com/2012/09/komponen-komponen-program-bk.html


















LAMPIRAN




EVALUASI
PROGRAM
Ket
Latihan soal sbmptn
Small Group discussion
Game edukatif
Kunjungan rumah
Individual appraisa

Individual advisemen

Follow up
Bazar kampus

Kolaborasi dengan wali kelas

P
E
N
I
L
A
I
A
N
Kesesuaianprogram dengan pelaksanaan










Keterlaksanaan program










Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar;










Respon siswa, personil sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap layanan bimbingan











Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan











Hambatan-hambatan yang dijumpai











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

blog ini semoga bisa membantu semua pihak dari kalangan pendidikan maupun pengetahuan umum

Search This Blog