II.
LATAR
BELAKANG
Masa
depan seorang siswa sangatlah ditentukan oleh keadaan sekarang ini, seperti
halnya kehidupan 10 (sepuluh) tahun yang akan datang ditentukan oleh masa
sekarang ini, dan dalam kehidupan yang akan datang tentunya seorang siswa tidak
jauh dengan yang namanya dunia berkarier.
Aryatmi
Siswohardjono (1990:457) mengemukakan bimbingan karier adalah bimbingan yang
mencakup kegiatan bimbingan kepada siswa atau orang dari memilih, menyiapkan
diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap
karier.
Selain itu bimbingan pengembangan karir
merupakan suatu proses bantuan kepada siswa tunarungu yang membutuhkan
pengembangan karir sesuai dengan kebutuhannya, cara memahami diri, memahami berbagai jenis karir,
memilih menentukan karir yang sesuai dengan keadaan dirinya, tuntutan yang
berkembang dan tantangan yang ada di lingkungan, serta merealisasikan pilihan
karir dengan mengatasi permasalahan yang ditemukan. (Dudi,2012)
Ketika
proses menjadi siswa atau dalam proses belajar di sekolah seorang siswa
diharapkan mampu menetukan dan memilih karieri yang mana siswa minati, disini
peran seorang Konselor sangatlah penting, karena dalam masa-masa ini siswa
harus menentukan alur pendidikan yang sesuai dengan profesi yang di minati dan
kemampuan yang dimiliki seorang siswa.
Kemandirian siswa
disini sangatlah berperan, Kemandirian
siswa dalam memilih karir dapat diartikan sebagai sikap psikologi siswa yang
tumbuh pada masa perkembangan dimana dirinya mampu untuk memahami diri dan
kemampuannya agar dapat memecahkan dan mengambil keputusan yang menyangkut
pekerjaan, jabatan dan masa depan depannya terhadap karir yang menjadi pilihan
yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, tanpa bergantung dari orang lain.
(Yusron, 2012)
Yang
sering terjadi ketika pendampingan tidak maksimal dalam membantu siswa
menentukan alur pendidikan untuk mencapai Karir yang diinginkan ialah siswa
selalu merasa bingung di akhir masa sekolah, seperti halnya para siswa pada
salah satu SMA di Tulungagung, banyak siswa yang merasa kebingungan menentukan
study yang diambil setelah lulus, meskipun dalam awal sekolah dulu pernah
diadakan tes bakat dan minat namun demikian ketika tidak adanya follow up yang
maksimal dari konselor, hasilnya pun siswa tetap kebingungan, terutama pada
pada siswa kelas 3 SMA, sebelum UN (Ujian Nasional) biasanya di bingungkan
dengan jalur masuk perguruan tinggi, seperti jalur undangan disini seorang
siswa di bingungkan dengan pilihan jalur mana yang sesuai dengan kemampuan
sisiwa sendiri, selain itu seorang siswa juga memerlukan dampingan ketika siswa tersebut berkeinginan untuk
mendaftar SNMPTN supaya seorang siswa mampu menentukan pilihan yang tepat.
Maka
dari itu dalam makalah ini lebih terfokuskan pada program BK yang berkaitan
dengan pengembangan Karier siswa.sebelum UN dan sesudah UN
III.
VISI
DAN MISI
VISI
Memaksimalkan
kemampuan diri yang berdasarkan oleh kemandirian dan berlandaskan Pancasila
MISI
a.
Menerapkan butir-butir Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari
b.
Pendampingan dalam pengembangan IQ, EQ,
SQ
c.
Membantu siswa dengan asas kekeluargaan
d.
Pengaktualisasian diri secara optimal
IV.
DESKRIPSI
KEBUTUHAN
Pada bagian ini menjelaskan
beberapa kebutuhan untuk pendampingan
siswa dalam menentukan profesi setelah
lulus Ujian Nasional, diantaranya ialah :
a. Siswa
dapat menganalisis kemampuan diri
b. Siswa
mempunyai problem solving yang bagus
c. Siswa
mempunyai informasi tentang setiap profesi yang diminatinya
d. Siswa
mendapat informasi tentang alur pendidikan yang sesuai dengan minat profesi
e. Siswa
mempunyai kesiapan mental dalam menghadapi sebelum dan sesudah UNAS
V.
TUJUAN
Adapun
tujuan umum bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu
memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan
predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), barbagai
latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status
social ekonomi) serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.
Selain
itu bimbingan dan konseling adalah membantu pesrta didik dalam tugas
perkembangannya agar peserta didik memiliki jiwa pancasila, memiliki sikap
positif, dinamis terhadap perkembangan fisik dan psikisnya, memiliki sikap
mandiri secara emosional dan sosial ekonomi, memiliki pola hubungan sosial yang
baik di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat, memiliki prestasi belajar yang
baik dan dapat merencanakan dan mengembangkan karirnya.
Dari
beberapa penjelasan diatas Tujuan dari
Bimbingan Konseling pada pengembangan Karir ialah :
a. Diharapkan
siswa mampu menentukan karir yang di kehendaki sesuai dengan kemampuasn siswa
b. Menentukan
karir bukan menjadi hal yang menakutkan dan membingungkan bagi seorang siswa
c. Siswa
memahami betapa pentingnya sebuah karir untuk menentukan masa depan yang cerah.
VI.
KOMPONEN
PROGRAM
- Terdapat empat komponen yaitu
- Pelayanan Dasar
Sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh
Konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau
kelompok yang
disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang
sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagi
standart kompetensi kemandirian ) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan
memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya. (Rahman, 2008)
- Layanan Responsif
Layanan
Responsif pada dasarnya layanan intervensi yang berupa kegiatan menanggapi
siswa-siswa yang mengalami krisis dan yang memerlukan bantuan khusus, serta
pencegahan akan kemungkinan kesulitan dalam membuat pilihan. Di samping itu,
layanan ini juga berupa menanggapi kepedulian dan kebutuhan siswa dalam jangka
pendek yang terjadi dan dirasakan pada saat ini.
Dalam
layanan responsif ini, peranan Guru Bimbingan dan Konseling (Konselor) adalah
memberikan layanan konseling individual/kelompok; berkonsultasi dengan guru,
kepala sekolah, dan personil sekolah lainnya, serta orang tua siswa berkaitan
dengan penangan siswa; dan mengkoordinasikan berbagai strategi intervensi
kepada siswa; serta merujuk siswa ke ahli lain jika perlu. Adapun isi bimbingan
yang dikemas ke dalam komponen layanan responsif ini adalah topik-topik
selektif dan prioritas dari aspek-aspek tugas perkembangan yang tingkat
ketercapaiannya masih jauh dari optimal atau yang masih sangat rendah.
3.
Perencanaan
Individual
Layanan
Perencanaan Individual pada dasarnya merupakan layanan bantuan untuk semua
siswa dalam membuat dan melaksanakan perencanaan pribadi, sosial,
pendidikan/belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini adalah membantu
siswa-siswa belajar memahami pertumbuhan dan perkembangannya, membuat
perencanaan dan melaksanakannya untuk menuju tujuan perkembangan yang hendak
dicapainya.
Dalam
layanan perencanaan individual ini, peranan konselor adalah memandu seluruh
siswa dalam memahami, membuat perencanaan, dan melaksanakannya untuk mencapai
tujuan perkembangan yang ditetapkannya, dalam forum kegiatan bimbingan kelompok
atau klasikal.
4.
Dukungan
Sistem
Komponen
program layanan ini memberikan bantuan kepada staf Bimbingan dan Konseling di
dalam melaksanakan tiga komponen layanan di atas, dan kepada personil sekolah
lainnya memberikan bantuan di dalam melaksanakan program-program pendidikan
lainnya di sekolah.
Terhadap
layanan bimbingan dan konseling, dukungan yang perlu diberikan ditujukan
kepada: pengembangan program bimbingan dan konseling termasuk pengelolaan
anggaran, bahan-bahan, dan fasilitas; pengembangan staf; pemafaatan sumber daya
masyarakat; dan pengembangan dan/atau penataan kebijakan, prosedur, dan
petunjuk tertulis.
Terhadap
program-program pendidikan lainnya, dukungan yang perlu diberikan ditujukan
kepada: perencanan perbaikan sekolah, penetapan pengelolaan tempat, kegiatan
administratif yang berhubungan dengan bimbingan, kerjasama dengan
program-program pendidikan vokasional dan pendidikan khusus. Dengan kata lain,
dukungan sistem ini diarahkan kepada upaya penataan sistem manajemen untuk
meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan konseling.
B.
KOMPONEN PROGRAM
No
|
KOMPONEN
PROGRAM
|
BENTUK
LAYANAN/KEGIATAN
|
1.
|
Pelayanan Dasar
|
·
Latihan
soal SBMPTN
·
Small
group discussion
·
Game
edukatif
|
2.
|
Layanan Responsif
|
·
Kunjungan
rumah
|
3.
|
Perencanaan Individual
|
·
Individual appraisa
·
Individual advisemen
·
Follow up
|
4.
|
Dukungan Sistem
|
·
Bazar
kampus
·
Kolaborasi
dengan wali kelas
|
VII.
RENCANA OPERASIONAL/ACTION PLAN
A. ACTION PLAN
No
|
Komponen
Program
|
Layanan/Kegiatan
|
Waktu
|
Indikator
Capaian
|
1
|
Pelayanan Dasar
|
a.
Latihan
soal SBMPTN (1)
|
90
menit/soal
|
-
Siswa mampu mempersiapkan diri
dalam ujian SBMPTN
-
Siswa mempunyai gambaran ketika
ujian SBMPTN
-
Siswa tidak gugup lagi ketika
melaksanakan ujian SBMPTN
|
b.
Small
group discussion (2)
|
45
menit
|
-
Siswa mampu memecahkan masalah
bersama dengan teman sebayanya
|
||
c. Game edukatif (3)
|
30
menit
|
-
Siswa tidak mempunyai ketegangan
dalam melaksanakan proses belajar mengajar dan bimbingan
-
Memacu semangat siswa dalam
proses dampingan
|
||
2.
|
Layanan Responsif
|
Kunjungan rumah (4)
|
60
menit
|
-
Orang tua diharapkan mengetahui
kondisi anaknya atau mengetahu masalah yang dihadapi oleh anak
-
Pendampingan dilakukan bersama
orang tua
|
3.
|
Perencanaan Individual
|
|
30
menit
|
-
Siswa mampu mengetahui bakat dan
minatnya sendiri untuk menentukan karir sesuai dengan keinginan dan kemampuan
|
b.
Individual advisemen (6)
|
30
menit
|
-
Siswa mampu mempertimbangkan
positif dan negate atas pilihannya supaya tidak ada penyesalan diakhirnya.
|
||
|
30
menit
|
-
Siswa bisa terfokus dengan
permasalahan yang dihadapi agar segera terselesaikan
-
Siswa tidak lalai akan tanggung
jawabnya
|
||
4.
|
Dukungan Sistem
|
a.
Bazar
kampus (8)
|
1
hari
|
-
Siswa mendapatkan informasi
tentang jalur pendidikan yang diminati
melalui jaringan alumni
|
|
Kondisional
|
-
Lebih intensif dalam memberikan pengawasan
|
Keterangan
:
1. Latihan
soal SBMPTN
Perlunya
akan latihan soal, merupakan usah yang tepat untuk membiasakan siswa dalam
mempersiapkan Ujian SBMPTN
2. Small group discussion
Diskusi
yang berupa permasalahan yang dihadapi siswa, dan terdiri dari minimal 2 siswa,
serta tetap didampingi oleh konselor
3. Game
edukatif
Seorang
siswa merasa jenuh ketika padatnya jam belajar membuat siswa tidak bisa
mengikuti program yang sudah ditetapkan, maka dari itu penyampaian materi dan
pendampingan dengan diselingi game merupakan cara untuk membuat anak lebih
semangat dan ceria.
4. Kunjungan rumah
Melihat fenomena sekarang ini,
terdapat beberapa anak yang memerlukan dampingan yang intensif, dan tidak bisa
hanya melakukan pendampingan di sekolah saja, maka dari itu kunjungan rumah
untuk menyelaraskan dampingan konselor
dengan Orang tua.
5. Individual
appraisa
Individu
diminta oleh konselor untuk menginterpretasi tentang bakat, minat,
keterampilan, dan prestasi yang ada dalam dirinya sendiri.
6. Individual
advisemen
Konselor
meminta individu yang bersangkutan untuk mempertimbangkan tentang pendidikan,
karir, sosial dan pribadi. Dan, kemudian bagaimana individu tersebut untuk
merealisasikan.
7. Follow
up
Bekerjasama
dengan pihak guru yang lain menindaklanjuti dari data yang diperoleh untuk
kemudian dievaluasi
8. Bazar kampus
Merupakan kerjasama sekolah dengan
forum alumni untuk memberikan informasi siswa tentang perguruan tinggi, yang
kegiatannya berbentuk bazar.
9. Kolaborasi dengan wali kelas
Peran wali kelas sangatlah penting
bagi semua siswa, karena wali kelas sendiri merupakan guru terdekat dari tiap
siswa, maka dari itu pendampingan sangatlah efektif dan efisien ketika
bersama-sama dengan wali kelas.
B. TIMELINE
No.
|
Jenis
Kegiatan
|
Juli
|
Agustus
|
September
|
Oktober
|
Nopember
|
D Desember
|
Keterangan
|
|||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1.
|
Pelayanan Dasar
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Latihan
soal SBMPTN
|
|
x
|
|
x
|
|
x
|
|
x
|
|
x
|
|
x
|
|
x
|
|
x
|
|
x
|
|
x
|
|
|
x
|
|
x
|
|
|
b.
Small
group discussion
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
|
x
|
|
|
|
|
|
c. Game edukatif
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Layanan Responsif
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Kunjungan
rumah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
kondisional
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
Perencanaan Individual
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Individual
appraisa
|
|
|
|
|
|
|
x
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b. Individual
advisemen
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
x
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
Dukungan
Sistem
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a.
Bazar
kampus
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b. Kolaborasi dengan wali kelas
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
kondisional
|
No.
|
Jenis
Kegiatan
|
Januari
|
Februari
|
Maret
|
April
|
Mei
|
JUNI
|
Keterangan
|
|||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1.
|
Pelayanan Dasar
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Latihan
soal SBMPTN
|
|
x
|
|
x
|
|
x
|
|
x
|
|
x
|
|
x
|
|
x
|
|
x
|
|
x
|
|
x
|
|
|
x
|
|
x
|
|
|
b.
Small
group discussion
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
x
|
|
|
|
|
x
|
|
|
|
|
|
c. Game edukatif
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Layanan Responsif
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kunjungan rumah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
kondisional
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
Perencanaan Individual
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
c. Individual
appraisa
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
d. Individual
advisemen
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
Dukungan
Sistem
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
d.
Bazar
kampus
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
x
|
|
|
|
|
|
e. Kolaborasi dengan wali kelas
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
kondisional
|
VIII. PENGEMBANGAN
SATUAN PELAYANAN
A. Latihan
soal SBMPTN
Kelas : XII
Semester : Ganjil
Hari :
Kamis, 9 Juli 2014
Alokasi wakyu : 1x90 menit
Tempat : ruang kelas XII
Layanan : latihan soal SBMPTN
Fungsi : melatih siswa untuk persiapan ujian
Tujuan : 1. Siswa mampu mempersiapkan diri
dalam ujian SBMPTN
2.
Siswa mempunyai gambaran ketika ujian SBMPTN
3.
Siswa tidak gugup lagi ketika melaksanakan ujian SBMPTN
Materi :
Soal SBMPTN
Uraian Kegiatan :
a. Guru
menciptakan suasana yang kondusif
b. Guru
menyampaikan topil tujuan
c. Elaborasi
1. Siswa
antusias dalam kegiatan
2. Melakukan
Tanya jawab ketika ada yang tidak dimengerti
d. Konfirmasi
Guru
memberikan arahan dan motivasi
e. Kegiatan
akhir
1. Siswa
mampu mengetahui kesalahannya sendiri
2. Siswa
memahami materi yang belum dimengerti
Penilaian proses :
Mengamati perhatian, respon dan aktifitas siswa saat kegiatan layanan
berlangsung
Penilaian
Hasil :
Melihat hasil pekerjaan siswa dari
step demi step.
Biaya :
Rp. 5000 (lembar soal)
B. Small group discussion
Kelas : XII
Semester : Ganjil
Hari :
Kamis, 18 Juli 2014
Alokasi wakyu : 1x45 menit
Tempat : ruang kelas XII
Layanan : Small group discussion
Fungsi : berdiskusi dengan sesama (interaksi)
Tujuan : Siswa mampu memecahkan masalah bersama
dengan teman sebayanya
Materi : permasalhan dan analisis
Uraian Kegiatan :
a. Guru
menciptakan suasana yang kondusif
b. Guru
menyampaikan topik tujuan
c. Elaborasi
1. Siswa
antusias dalam kegiatan
2. Melakukan
Tanya jawab ketika ada yang tidak dimengerti
3. Konfirmasi
Guru memberikan arahan dan motivasi
4. Kegiatan
akhir
§ Siswa
mampu mengetahui kesalahannya sendiri
§ Siswa
memahami materi yang belum dimengerti
Penilaian proses :
Mengamati perhatian, respon dan aktifitas siswa saat kegiatan layanan
berlangsung
Penilaian
Hasil :
Melihat hasil pekerjaan siswa dan
pemecahan masalahnya
Biaya :
Rp. 0
IX.
EVALUASI
Evaluasi ini dapat pula diartikan
sebagai proses pengumpulan informasi (data) untuk mengetahui efektivitas
(keterlaksanaan dan ketercapaian) kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan
dalam upaya mengambil keputusan. Pengertian lain dari evaluasi ini adalah suatu
usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan
menyeluruh tentang proses dan hasil dari perkembangan sikap dan perilaku, atau
tugas-tugas perkembangan para siswa melalui program kegiatan yang telah
dilaksanakan.
Adapun fungsi evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah
adalah:
- Memberikan umpan balik (feed back) kepada guru pembimbing konselor) untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling.
- Memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orang tua siswa tentang perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat ketercapaian tugas-tugas perkembangan siswa, agar secara bersinergi atau berkolaborasi meningkatkan kualitas implementasi program BK di sekolah.
Ada dua macam aspek kegiatan penilaian program kegiatan
bimbingan, yaitu penilain proses dan penilaian hasil. Penilaian proses
dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana keefektivan layanan bimbingan
dilihat dari prosesnya, sedangkan penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh
informasi keefektivan layanan bimbingan dilihat dari hasilnya. Aspek yang
dinilai baik proses maupun hasil antara lain:
- Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan;
- Keterlaksanaan program;
- Hambatan-hambatan yang dijumpai;
- Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar;
- Respon siswa, personil sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap layanan bimbingan;
- Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan, dan hasil belajar; dan keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan ataupun pada kehidupannya di masyarakat.
Dalam
penyusununan evaluasi ini, penulis menggunakan table, sehingga mudah dipahami
atau tidak dalam pelaksanaan program BK tersebut, dan dalam table tersebut di
jelaskan bahwasannya ketika bertanda (T)
maka kegiatan tersebut sesuai dengan aspek tersebut, tetapi ketika
bertanda (X) maka program tersebut
gagal, gambar table TERLAMPIR
DAFTAR PUSTAKA
Siswohardjono,
Aryatmi. 1990. Perspektif Bimbingan
Konseling dan Penerapanya di
Berbagai Institusi. Semarang: Satya Wacana
Gunawan,
Dudi. 2012. Model pengembangan Karier, jurnal
penelitian pendidikan. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Mayarakat. Vol.
13 No.2
Yusron
I, Ahmad. 2012. PENGARUH BIMBINGAN KARIER
DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN SISIWA DALAM MEMILIH KARIR PADA
KELAS XI JURUSAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 SEDAYU.
Fakultas Tehnik Universitas Negeri Yogyakarta.
Rahman,
Fathur.2008. Penyusunan BK di Sekolah. Universitas
Yogyakarta.
Setyawati,
Rina. 2012. Komponen-Komponen Program BK
Perkembangan. Di unduh pada 16 Juni 2014, melalui :
http://klinikbk.blogspot.com/2012/09/komponen-komponen-program-bk.html
LAMPIRAN
EVALUASI
|
PROGRAM
|
Ket
|
|||||||||
Latihan soal sbmptn
|
Small Group discussion
|
Game edukatif
|
Kunjungan rumah
|
Individual appraisa
|
Individual advisemen
|
Follow up
|
Bazar
kampus
|
Kolaborasi
dengan wali kelas
|
|||
P
E
N
I
L
A
I
A
N
|
Kesesuaianprogram
dengan pelaksanaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterlaksanaan
program
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Dampak
layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar;
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Respon
siswa, personil sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap layanan bimbingan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Perubahan
kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Hambatan-hambatan
yang dijumpai
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
blog ini semoga bisa membantu semua pihak dari kalangan pendidikan maupun pengetahuan umum